Di dalam keheningan malam yang sunyi,
Hatiku rapuh, berderai dalam duka.
Kau, bagaikan bintang yang jatuh,
Membawa cerita patah hati yang terhebat.
Kata-kata cinta terlupakan,
Seperti dedaunan yang gugur perlahan.
Kisah kita yang dulu indah berseri,
Kini hanyalah kenangan yang teriris.
Luka ini bukan sekadar luka fisik,
Tapi sayatan di dalam jiwa yang terasa.
Cinta yang terpisah, bagai samudera yang luas,
Tak lagi bersatu, terpisah oleh waktu.
Senandung cinta yang dulu begitu merdu,
Kini berubah menjadi serenade kesedihan.
Hatiku, puing-puing yang hancur berantakan,
Menyanyikan lagu patah hati terdalam.
Namun, dalam kepedihan ini,
Aku temukan kekuatan untuk melangkah.
Sebab setiap luka, meski terdalam,
Adalah pelajaran hidup yang tak terlupakan.
Mungkin hari esok membawa harapan baru,
Meski hari ini penuh dengan kelabu.
Aku tahu, waktu akan menyembuhkan,
Meski kini terasa patah hati yang terhebat.
Hingga saat itu, biarkan aku merasakan,
Patah hati ini sebagai bagian dari perjalanan.
Dalam kegelapan, aku akan menemukan cahaya,
Mengubah luka ini menjadi kekuatan yang abadi.