Jalan Jalan Tanpa Tujuan

Photo of author
Written By Ahmad

Hi, nama saya Ahmad, ayah dari Azizah, suka teknologi, fotografi dan berjualan.

Lama rasanya tidak ada tulisan baru pada blog ini, sejak pertama dibuat. Terakhir, ya pas baru saja dibuat, dan itupun hanya satu tulisan perkenalan. Blog ini dibuat tidak lama setelah kelahiran anak kami, Azizah namanya.

Pada saat tulisan ini dibuat, anak kami sudah berusia kurang lebih 2,5 tahun. Sangat tidak terasa, melewati waktu hampir 4 tahun bersama istri, dan 2,5 tahun bersama anak. Banyak kejadian dan pengalaman unik yang telah saya alami setelah menikah, dan setelah memiliki anak.

Ya, saya rasa semua orang punya pengalaman pribadinya masing-masing. Yang terkadang, bisa masuk akal dan tidak masuk akal di telinga orang lain. Karena, presepsi masing-masing orang berbeda.

Anak kecil jaman sekarang itu lucu, suka banget jalan jalan tanpa tujuan. Saya melihat ini bukan hanya terjadi pada anak kami saja, namun juga cukup banyak anak-anak kecil pada umumnya.

Saya seorang ayah, yang tidak setiap hari bertemu dengan anak dan istri. Maunya sih ya setiap hari, tapi ya karena kondisi mau gimana lagi. Saya bertempat tinggal dirumah orang tua, ya masih dirumah orang tua, belum punya rumah sendiri.

Di usia pernikahan yang hampir 4 tahun, belum bisa membuat rumah sendiri. Padahal, cukup banyak sih temen-temen saya, maupun saudara yang udah punya rumah sendiri pada usia pernikahan baru beberapa tahun.

Karena jarang bertemu dengan anak, setiap kali ketemu, pasti minta diajak jalan jalan. Enggak tahu mau kemana, yang penting jalan saja. Kalau tidak diajak jalan jalan, kadang suka menangis, dan merengut pada waktu saya mau pulang kerumah.

Walaupun tidak setiap hari bersama anak dan istri, setidaknya 2-3x dalam seminggu masih bisa berjumpa. Karena rumah saya tidak jauh dari rumah mertua, sekitar duapuluh menit menggunakan sepeda motor.

Terkadang, yang bikin saya heran tu soal minta diajak jalan jalan tanpa tujuan, padahal ya hampir tiap hari sih kayaknya, diajak jalan naek motor sama ibunya. Dan, pada waktu saya ajak jalan juga masih digendong ibunya.

Kadang saya berfikir, apa bedanya gitu naek motor digendong ibunya dan yang nyetir ibunya, dan naek motor digendong ibunya tapi yang nyetir bapaknya? ah sudahlah.

Dan, yang bikin saya cukup heran lagi, setiap saya bonceng naek motor itu rute nya hampir sama 90%. Dalam kurun waktu yang lama, rute jalan jalan yang kami lewati ya muter situ-situ saja, kok anak kecil gak bosan ya? gak tahu deh.

Leave a Comment